Selasa, 08 November 2016

CONTOH MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SEJARAH

Berikut merupakan contoh-contoh media pembelajaran:
1.      MEDIA GRAFIS
Media grafis merupakan media penyajian informasi dengan bentuk lukisan, sketsa, kata-kata, simbol, gambar, yang mendekati bentuk aslinya. Desain grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada perancang untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu alat dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Grafik memberikan representasi visual data yang berbentuk angka (numerik). Grafik visual lebih menarik daripada bentuk tabel. Grafik memiliki 4 macam tipe yaitu grafik bar, batang, bergambar, dan lingkaran.
Karakteristik grafik yang efektif adalah sebagai berikut:
a)      Grafik dapat menganalisis atau mengetahui data yang lebih komplek.
b)      Grafik dapat memberikan pemahaman kemampuan yang akan dibuat.
c)      Dalam grafik harus ada warna yang sesuai untuk membandingkan dengan data yang lain.
d)     Dalam grafik perlu diberi hiasan yang sesuai dengan tema pembahasan dalam informasi yang ditentukan.

Berikut contoh Media Pembelajaran Grafik:
 
 Gambar grafik batang

Gambar media pembelajaran di atas merupakan contoh media pembelajaran sejarah yang berbentuk grafik. Media pembelajaran di atas menunjukkan grafik batang mengenai tahun kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia yaitu proto melayu, deutro melayu dan melanesoid.
Kritik terhadap media pembelajaran yang terdapat dalam contoh gambar grafik di atas:
a.   Dalam membuat grafik seharusnya dilakukan pengukuran data yang sesuai dan data numerik harus memiliki kelipatan yang seimbang. Misal dari kelipatan 2, 4, 6, dst. Contoh gambar grafik tersebut tidak menunjukkan kelipatan yang seimbang, sehingga grafik tersebut belum efektif.
b.    Contoh grafik di atas sudah menunjukkan warna yang sesuai untuk membedakan data satu dengan data yang lain, dengan diberi warna hijau untuk jenis manusia proto melayu, warna merah untuk jenis manusia deutrto melayu, dan warna biru untuk jenis manusia melanesoid.
c.    Contoh grafik di atas sudah memberikan keterangan yang lebih kompleks, dengan diketahui jenis manusia dan tahun kedatangannya.
d.    Contoh grafik sebaiknya menggunakan tulisan print, jika tulisannya dirasa jelek.

2.      MEDIA CHART
Bagan atau chart termasuk media visual, yang mempunyai fungsi pokok yang menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis. Chart memiliki representasi visual dari kronologi, berkualitas, dan bertingkat. Chart biasanya direpresentasikan di dalam text book dan flow chart.
Karakteristik chart yang efektif adalah sebagai berikut:
a)      Dapat mendiskripsikan mengenai tujuan yang akan dicapai.
b)    Chart yang dapat mengurangi verbalis (kata-kata) agar dalam menyampaikan informasi mudah dipahami.
c)     Chart yang simple lebih baik daripada yang komplek (Keep it Simple of Student).
d)     Chart harus bisa menyampaikan komunikasi.
e)     Informasi yang dijelaskan dengan kata harus sesuai dengan media visual yang digunakan.

Berikut contoh media pembelajaran chart:
 
 Gambar chart

Gambar chart di atas merupakan salah satu contoh media pembelajaran sejarah. Media pembelajaran di atas menjelaskan mengenai jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia. Jalur penyebarannya dimulai dari Cina Selatan sehingga kemudia menyebar ke wilayah-wilayh Indonesia.
Kritik terhadap media pembelajaran yang terdapat dalam contoh gambar chart:
a. Contoh chart di atas sebaiknya menggunakan tulisan diprint, agar tulisan masing-masing ketarangan dalam chart bisa jelas dan rapi.
b.  Dalam pembuatan chart sebaiknya diberi keterangan pada setiap garis agar dapat memberikan penjelasan yang lebih kompleks
c.    Pemberian warna pada setiap keterangan lebih diperhatikan karena jika dilihat tulisannya kurang jelas. Hidari warna gelap bertemu dengan gelap, misal biru tua dengan hitam.

3.      MEDIA PETA KONSEP
Menurut Novak dan Gowin, Peta Konsep adalah suatu gambaran skematis untuk mempresentasikan suatu rangkaian konsep dan kaitan antar konsep-konsep. Peta ini mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara konsep-konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok. Peta Konsep disusun hirarkis, konsep yang lebih umum berada diatas dalam peta itu, sedangkan yang khusus dibawah. Peta konsep adalah cara kreatif peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Peta konsep dapat mempermudah peserta didik untuk mengingat banyak informasi.

Berikut contoh media pembelajaran peta konsep:
 

Gambar peta konsep

Media pembelajaran di atas merupakan salah satu media pembelajaran sejarah yang berbentuk peta konsep. Pada media tersebut dijelaskan mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia yang kemudian dipetakan menjadi beberapa konsep diantaranya adalah fosil manusia purba, persebaran manusia purba, hipotesis tentang asal usul dan persebaran manusia, serta perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan manusia awal neolitikum dan megalitikum.
Kritik terhadap media pembelajaran yang terdapat dalam contoh gambar peta konsep:
a.    Peta konsep hampir sama dengan chart, hanya saja jika peta konsep lebih menitikberatkan pada konsep-konsep yang lebih banyak menggunakan hubungan konsep satu dengan yang lain.
b.   Contoh peta konsep di atas, sebaiknya ditulis dengan menggunakan tulisan print agar tulisan terlihat jelas dan rapi.
c.     Contoh peta konsep di atas sudah memberikan keterangan keterkaitan konsep satu dengan yang lain. peta konsep lebih banyak menggunakan kata-kata yang lebih kompleks.

4.      MEDIA MIND MAPPING
Menurut Shoimin dalam Syah (2015:184), peta pikiran atau mind mapping adalah teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan perasaan grafis lainnya untuk membentuk kesan. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, dalam Imaduddin, dkk, 2012:66). Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian mejadi cabang-cabangnya. Hal tersebut dapat menjadikan siswa merasa senang dan tidak bosan dalam mengikuti pelajaran, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar (Wicoff dalam Imaduddin, dkk, 2012:66).

Berikut contoh media pembelajaran mind mapping:
 

Gambar mind mapping

 Gambar di atas merupakan salah satu media pembelajaran sejarah yang berbentuk min mapping. Pada media di atas menjelaskan mengenai teori-teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Kritik terhadap media pembelajaran yang terdapat dalam contoh gambar grafik:
a.   Contoh mind mapping di atas sebaiknya ditulis dengan huruf yang besar. Jika kertas yang digunakan kurang besar sebaiknya menggunakan dua kertas manila atau lebih agar keterangan dalam media tersebut bisa dilihat dengan jelas dan ukuran huruf yang digunakan juga bisa diperbesar.
b.  Penggunaan warna dalam setiap tulisan lebih baik dibedakan, karena dapat memberikan keterangan yang berbeda dengan keterangan yang lain.
c.     Jika tulisannya masih belum rapi dan belum jelas, lebih baik menggunakan tulisan yang diprint agar kelihatan rapi dan jelas.
Secara keseluruhan, mind map membantu seseorang untuk memahami suatu bahasan dan memermudah seseorang menganalisis suatu permasalahan. Menurut Susana Widyastuti dalam Nurkholis (2015:16) beberapa manfaat penggunaan mind map adalah:
a)      Membebaskan imajinasi dalam menggali ide-ide sehingga menjadi lebih kreatif.
b)      Lebih mudah mengingat fakta dan angka.
c)      Membantu berkonsentrasi dan menghemat waktu.
d)     Cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak, yang merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif.
e)      Membantu otak berpikir secara teratur.
f)       Proses belajar akan terasa lebih mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar